Jurnalisme Online secara fungsional bisa dibedakan dari jenis jurnalisme  lain, dengan menggunakan komponen teknologinya sebagai faktor penentu,  dalam hal perumusan operasional.
Jurnalis Online harus memutuskan  tentang hal-hal sebagai berikut:
* Format media yang mana, yang  terbaik untuk menyampaikan suatu berita (multimediality). Sejauh ini  bandwidht dan hak cipta merupakan faktor-faktor struktural yang masih  menghambat pengembangan content multimedia yang inovatif.
* Memberi  pilihan pada publik untuk memberi tanggapan, berinteraksi, atau bahkan  meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik  bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
*  Mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan (connect) berita yang ia  buat dengan berita lain, arsip, sumber data dan seterusnya lewat  hyperlinks (hypertextuality).
Empat jenis  Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk  Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja  untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang  tersebut di bawah ini.
Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat  ditempatkan di antara dua domain. Domain pertama, adalah suatu  rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content  sampai ke situs-situs Web yang berbasis pada konektivitas publik (public  connectivity).
Editorial content diartikan di sini sebagai teks  (termasuk kata-kata yang tertulis atau terucapkan, gambar-gambar yang  diam atau bergerak), yang dibuat atau diedit oleh jurnalis.
Sedangkan  konektivitas publik dapat dipandang sebagai komunikasi ”titik-ke-titik  yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan  sebagai komunikasi ”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (barrier of  entry), misalnya, hambatan dalam bentuk proses penyuntingan (editing)  atau moderasi (moderation).
Domain kedua, melihat pada tingkatan  komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita  bersangkutan.
Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia  memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, memposting, mem-file  (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau intervensi  penyaringan.
Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed)  dapat dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi.  Namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang  ketat.
1. Mainstream News sites
Bentuk media berita online  yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini  menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media  induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi  untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung  tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai  suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya  perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau  siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan  dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah  detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
2. Index &  Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin  pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo),  perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex),  dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di  sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs  berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut  kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim  editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak  editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan  ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik  umum.
3. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang  media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan  sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s  Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan  indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews,  Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai  jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di  manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka  proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau  meta-journalism semacam ini cukup menjamur.
4. Share &  Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi  tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform  untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan  kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin  berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global  yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan  potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan  sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti:  aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media  Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita  tentang komputer (situs Slashdot). 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar